Minimnya Pionir dalam Ranah Fotografi Indonesia

Minimnya Pionir di Ranah Fotografi Indonesia

Belakangan jiwa kreatifku lagi kebakar banget, terinspirasi dengan 1 anak random yang nggak sengaja lewat di beranda YouTube. Kontennya POV Street Photography, tapi beda banget sama yang lainnya. Karena dia juga ngejelasin komposisi fotonya seperti apa, dan apa makna di balik fotonya. Yang terpenting adalah kenapa dia ngambil foto itu? Which is, ini esensi street photography yang sebenarnya kalau dipikir-pikir lagi. 

Gara-gara ini, gue jadi terinspirasi dan semangat banget kemarin ngeditin file-file video lama gue dari 2023 akhir yang belum ke-publish. Butuh 3 hari doang, dan langsung selesai saat itu juga. Rare Billy moment, karena fyi, jiwa prokastinasi mengalir secara natural dalam darahku, karena keinginan untuk perfeksionis dalam segala hal yang kukerjakan. Cara nge-counter-nya, ya, satu-satunya adalah dengan menentukan deadline dalam sebuah karya atau karena memang ada makna yang lagi gencar-gencarnya ingin disampaikan aja biasanya, seperti sekarang ini.

Balik lagi, alasan kenapa gue bikin tulisan ini adalah karena dalam proses 3 hari ngedit video kemarin dari tanggal 10-13 Mei, gue bingung nyari referensinya ke mana? Lantas terpikir... " Lah, iya, ya, emang siapa YouTuber fotografi Indonesia? Yang sering gue tonton", terutama yang aktif?

Minimnya Pionir di Ranah Fotografi Indonesia

Karena jujur... untuk YouTuber fotografi di Indonesia nggak terlalu banyak yang nyantol di ingatan, nggak ada kayak 1 pionir yang tercipta dari komunitas dunia itu sendiri terutama dari Indonesia, yang bisa dibilang "Peter McKinnon-nya" Indonesia gitu. Kalau di Australia ada tuh, NorthBorders. You know what I mean lah, kalo kalian juga seorang fotografer yang juga upload konten di YouTube.

Pionir itu menciptakan inspirasi yang membuat pengaruh ke industri. Entah itu dengan cara memberi inspirasi ke generasi baru, atau membuat industri menjadi menarik sehingga lebih relyable untuk content creator baru terjun juga ke dalamnya karena konten-kontennya yang menarik dan memotivasi.

Govinda Rumi, salah satu fotografer Indonesia juga sempat menanyakan hal ini di Twitter. 

" Guys, YouTuber fotografi Indonesia yang kalian sering tonton siapa aja, sih?

Gue paham kenapa dia menanyakan hal ini, karena memang... ketika mencari inspirasi, kita kadang rely on to something like this. "Someone to look up into". Untuk asupan referensi supaya membuat karya yang kita buat menjadi jauh lebih baik lagi. Dan, belakangan memang gue ngeliat Govinda Rumi lagi sering bikin video-video gitu dengan diimbuhi story telling.

Kadang ada tweet dia " Kok bisa kontennya street fotografi tapi yang bagus malah videonya, bukan fotonya." Nah, kalo dipikir-dipikir ini aneh juga, sih.

Lalu, Siapa Pionirnya?

Di pikiran gua jujur nggak terlalu ada sosok yang gue pikirkan pada saat pertanyaan ini dilontarkan. " Emang siapa YouTuber fotografer Indo? Yang sering ditonton", di otak gue selalunya... " Lah, iya juga, ya, siapa?", tapi sebenarnya... jauh dalam dalam lubuk hati gue, gue bisa jawab, bahwa pionir yang dimaksud otak gue sekarang mungkin adalah Ivan Alam Saputra.

Tapi tau sendiri, seperti kebanyakan makhluk idealis lainnya, dia jarang upload video di YouTube. Tapi, somehow lately... dia aktif anehnya. It's so rare to see Ivan Saputra Alam upload video per bulan, terlebih dengan jumlahnya yang lebih dari 1 video.

Memang it is time, sih, untuk kreator-kreator yang genuine keluar, karena orang udah pada bosen kali, ya? Dengan algoritma sekarang dengan apa-apa aja yang 'hits'. People nowadays want genuine stuff, dan memang justru sekarang saatnya. Bahkan ada orang di YouTube yang yapping deep talk no edit aja bisa ditonton banyak orang.

Platform sekarang juga kebanyakan udah pada ngebayar creator mereka, paid ke konten-konten mereka karena yang gue lihat memang shifting gitu, jadi sekarang nggak di YouTube doang creator bisa dapet duit. YouTube Reels, Threads, bahkan Facebook rata-rata udah pada bisa menghasilkan uang juga di sana dari konten yang mereka buat, karena outside YouTube kan kebanyakan orang rely on views, sementara itu nggak bisa diduitin, tapi sekarang bisa.

Kembali lagi ke pertanyaan yang ditanyakan Govinda Rumi di Twitter-nya. 

Jawaban-jawabannya: Darwis Triadi, Robbie Sumantri, Martha Suherman, Jerry Aurum, Andry Dilindra, Nyong Ricko, Ivan Saputra Alam, Aditya Key, Faizal Wescott, Notmegapixels, Jordi Farhansyah, Govinda Rumi, Beawiharta, Figandlight.

Terus ada juga yang reply, " gatau, gaada yang aktif banget soalnya". Nah, ini adalah exactly hal yang juga gue rasakan. Bukan cuma nggak begitu aktif, kayak rata-ratanya juga Mid dalam dunia creations. Yang top notch menurut gue sendiri satu-satunya adalah Ivan Saputra Alam.

Awal-awal ketika nyari topik tentang street fotografi di YouTube gitu ada rmdh, atau Nyong Ricko. Sebelum kenal mereka gue udah jauh kenal dengan Ivan Saputra Alam dari video dia yang ini, dia memang suka street fotografi, tapi rata-rata karyanya yang ada di Instagram lebih ke brandingan dia sebagai seorang videografer dengan perusahaannya Athea Visuals.

Kalo ada yang bilang Darwis Triadi, jujur aku kurang setuju, karena kurang relevan di era fotografi jaman sekarang. 

Juga memang ada fotografer besar Indonesia yang sudah berkarir di Internasional kayak Faizal Westcott contohnya. Tapi kan, jatuhnya dia adalah fotografer NYC jadinya. " An American Indonesian, living in Boston/NYC" dia juga niche-nya bermain di street photography.

Permasalahan dengan Konten Fotografi

Pribadi gue sendiri, jujur jarang ngeliatin konten-konten yang berbau fotografi meskipun gue sendiri ada di ranah fotografi, karena bosen aja, gitu. Gitu-gitu mulu kontennya. Nggak ada insight-nya, kadang asik sendiri POV Street Photography tanpa menjelaskan komposisi dan hanya menunjukkan hasilnya aja. Balik lagi ini POV dari seorang fotografer juga, ya. Mungkin emang buat dokumentasinya aja. Sama kayak gue ng-upload video yang waktu di Pelabuhan Rakyat Gresik kemarin, pure untuk dokumentasi pribadi aja.

Terlepas dari topik fotografi sendiri yang mangsa pasarnya memang sedikit, karena kalo dipikir-pikir yang mengkonsumsi kan, ya, kita-kita sendir, para kreator itu juga, yang mencoba mengambil referensi dari video-video yang kita tonton. 

Biasanya konten-konten street fotografi yang populer justru didominasi  bukan karena topik street fotografi itu sendiri, tapi siapa yang difoto di dalamnya yang membuat kontennya populer. Misalnya yang difoto adalah seorang yang cantik atau artis, misalnya BA Esports. Jadi bukan karena topik street fotografi itu sendiri tapi karena ada sesuatu yang 'hits' di dalamnya, makanya jadi naik kontennya . 

Keresahanku dengan banyaknya konten fotografi di YouTube adalah kadang semuanya serba cepat, nggak ada momen untuk mencoba mengapresiasinya, menjelaskan kenapa kamu mengambil foto itu? Supaya ada makna lebih di dalamnya.

Dia!

Sampai... aku bertemu dengan channel ini, Kevin Setiabudi, yang ternyata dia juga seorang fotografer asal Surabaya, se-regional ternyata kita! Waktu subscribe channel-nya, dia ada di angka 1.500. Nggak banyak, kan? Tapi, setelah gue lihat, dia udah create cukup banyak konten yang jauh lebih insightful, melebihi channel-channel fotografer besar kebanyakan. Ada effort lebih yang nggak banyak YouTuber fotografi Indonesia lakukan. 

Gue ngerasa dilibatkan dalam setiap proses kreatifnya, fotonya juga nggak yang bagus amat. Jelek, tapi justru karena itu bisa belajar bareng, tumbuh bareng dan nge-review supaya nggak melakukan kesalahan yang sama.

Banyak fotografer di luar sana yang fotonya bagus. Tapi, nggak banyak orang yang bisa menjelaskan sesuatu dengan baik, terlebih lagi nyaman dan enak untuk didengar, yang bikin penonton engage dan memperhatikan apa yang kamu buat lebih dalam lagi, dan membangun koneksi di sana. Ini adalah core pembedanya.

Cara dia menjelaskan juga simple, dan mudah dipahami oleh orang awam sekali pun, nggak banyak fotografer yang bisa kayak gini. Pandai untuk mejelaskan dan mengkritisi foto yang dia ambil sendiri. Gue aja dapat banyak insight setelah menonton video-videonya, padahal gue bisa dibilang jago dalam dunia fotografi. Tapi, cara dia menjelaskan ini kayak... menjelaskan sesuatu yang obvious yang sulit untuk dijelaskan, tapi dia jelaskan. Membuka hal yang biasanya nggak dijelaskan dan membuatnya menjadi asik untuk dipelajari.

Sampe sekarang geleng-geleng gua dengan cara dia menjelaskan komposisi foto-fotonya. Kayak ada script yang dia kerjakan hanya untuk menjelaskan 1 foto itu. Kayak, " Kok bisa, woe?!", kagum aja gitu dengan bagaimana cara ia menjelaskan foto-fotonya. Serius, nggak banyak memang orang yang bisa menjelaskan sesuatu, and you have to monetize this skill. Mahal, sumpah.

Aku bisa bilang dia ini one of a kind, sih. Aku aja bisa jadi sampai termotivasi untuk mengedit video-video POV lamaku gara-gara dia, serius. Kayak menyalakan api seniku lagi, dalam dunia video creation.

Aku akui, video-video POV street fotografiku memang kutujukan untuk diriku sendiri, sekedar dokumentasi aja, memang bukan untuk orang umum. Mangkanya biasa aja dan membosankan. Tapi kali ini, aku bisa bilang memang video ini kutujukan untuk orang umum.

Penutup

Efek dari pionir dalam suatu ranah itu besar. Pada masanya, fotografi portrait waktu itu, contohnya aja Brandon Woelfel di bidang portrait-nya, jadi tren style dia. Fotografer waktu itu ketika ngedit pada naikin Shadow di foto-foto mereka, wkwk. Tujuannya? Ya, supaya mirip dengan foto-foto Brandon Woelfel. Aku notice banget ini jaman dulu, karena aku juga ngelakuin hal yang sama juga. Ini adalah contoh foto yang dinaikkan shadow-nya terus ditambah dengan elemen confetti gitu khas Brandon Woelfel abis. 

Karya Stage Photography @Bilnsky Tahun 2018
Karyaku Tahun 2018

Coba liat videonya Ivan Saputra Alam di 7 tahun lalu. Itu juga terinspirasi dari Brandon Woelfel weh, hahaha...

Dan jangan lupa, bahwa tulisan ini ada dan dibuat juga karena awalnya gue terinspirasi dari videonya Kevin Setiabudi, fyi artikel ini ditulisnya pun nggak nyampe 2 jam, video kemaren yang gue buat nggak nyampe 3 hari, menunjukkan bahwa betapa feel inspired-nya gue saat ini karenanya. Karena serius, nggak banyak fotografer yang menjelaskan komposisi foto sepertinya, jadinya gue juga terinspirasi untuk ikut bikin juga. Sebesar itu efek dari pionir di dunia kreatif.

Pada dasarnya, pionir itu artinya orang pertama, yang memulai sesuatu sebelum orang lain. Bisa dibilang, dia yang ngebuka jalan, untuk hal-hal baru, atau jadi pelopor dalam bidang tertentu. Misalnya, orang yang pertama kali nyoba bikin sesuatu yang belum ada sebelumnya, atau yang berani melangkah lebih dulu pas orang lain masih ragu-ragu. Intinya, dia yang mulai duluan dan jadi penentu arah.

Pionir itu bukan cuma jadi yang pertama, tapi juga ngasih pengaruh yang bikin industri berubah. Mereka bisa jadi sumber inspirasi buat generasi baru, atau bikin industri itu sendiri kelihatan lebih menarik dan bisa diandalkan. Konten-konten yang mereka buat biasanya nggak cuma unik, tapi juga memotivasi banget, sampai-sampai bikin orang lain jadi pengen ikut terjun juga. Yang entah kenapa gue ngeliat ini di Kevin Setiabudi.