Kompetisi yang Salah

Kompetisi yang Salah


Beberapa hari yang lalu gue ketemu temen seperkuliahan gue yang mana sedang menjalani skripsinya dan di awal pembicaran setelah sekian lama kita tidak berjumpa, dia langsung menanyakan hal yang cukup berat. It's like when you're watching a movie and then lu disiram pake air se-ember.

Di sisi lain gue mengerti mengapa dia menanyakan hal-hal seperti ini karena memang gue melihat dirinya ingin menjadi orang yang besar. Tapi, setelah semakin dalam obrolannya, gue semakin yakin dan sadar bahwa dia memiliki mindset kompetisi yang gue maksud di dalamnya, yang cukup berbahaya kalau nggak disadari sejak dini.

Apa Mindset Kompetisi yang Gue Maksud?

Kadang orang tuh perlu banget nempelin di kepala mereka bahwa hidup bukanlah sebuah kompetisi. Berbeda dengan ambisi yang mana ia adalah keinginan kuat untuk memperoleh pencapain besar, kompetisi lebih mengarah ke lomba. Its like you trying so hard to prove to someone else, dan dengan adanya mindset ini, otomatis cepat atau lambat lo pasti nantinya akan butuh adanya validasi dari orang lain, untuk mengakui pencapaian-pencapaianmu.

Ubah Sudut Pandangnya.

Di umur segini harus sudah nikah, di umur segini harus sudah sukses, lupa bahwa start-nya aja beda, lingkungannya aja beda. Menurut gue, pola pikir seperti inilah yang harus diubah menjadi.. gue nikah, ya, memang karena gue sudah siap untuk menikah, secara mental maupun materi. Dan yang terpenting adalah bukan untuk orang lain (supaya terlihat sudah menikah), melainkan untuk diri sendiri.

Gue selalu membiasakan pola pikir seperti ini, bahwa segala hal diubah menjadi ke diri sendiri, because its not about someone else, its about you and yourself. Jadi ketika ada kata "kompetisi" otak gue tidak langsung mengaitkannya tentang orang lain, melainkan dengan diri sendiri, yang mana jadinya berkompetisi dengan diri sendiri. Contohnya, menjadi lebih baik dari sebelumnya, yang tadinya ga bisa bangun pagi, menjadi mulai terbiasa untuk bangun pagi, cukup dengan hal-hal kecil yang bisa mengarahkan diri ke versi dirimu yang lebih baik.

Nikmati Prosesnya.

Karena sungguh hidup itu tentang perjalanannya, proses untuk mencapai hal-hal yang kamu inginkan, ketika seseorang memandang hidup adalah sebuah kompetisi, tentu lo nggak akan lagi enjoy prosesnya, karena ketika lo mengaitkannya dengan orang lain, jadi semuanya akan fokus hanya di tujuannya dan bukan lagi prosesnya.

Coba sekarang bayangkan posisi lo sudah mencapai semua keinginan-keinginan terbesar lo, lantas lalu apa? Serius gue mau tanya, lalu apa? Yang gue liat adalah, "Oh, yaudah", "Ya, ini hasilnya." Dan lo seketika pasti akan flashback di masa-masa lo sedang berproses, berjuang keras untuk mencapai keinginan-keinginan terbesar lo, dan tentu lo akan menyadari bahwa proses itulah yang sebenarnya lo cari-cari selama ini, yang membuat lo menjadi terasa lebih hidup.

Lawan yang Sebenarnya

Selalu ingat bahwa you don't race to chase someone else, melainkan to get better version of yourself.