![]() |
This photo was taken at 17:35 WIB and rotated |
Yang gue bingung dan cukup resahkan belakangan ini adalah... kenapa ya, orang susah ketika mengerjakan hal-hal kecil, yang cuma butuh 5 menit aja sehari, ambil contoh olahraga, tapi anehnya mau untuk melakukan hal yang besar seperti naik gunung yang bahkan bisa sampai 3 hari?!
Kenapa justru hal-hal kecil yang lebih susah untuk dilakukan?
Menanam Hal Kecil
Ingat bahwa ini bukan tentang olahraga. "Apa iya olahraga termasuk hal kecil" Iya, ini adalah contoh hal kecil yang bisa dilakukan setiap harinya, atau jangan-jangan.. kalian menganggap bahwa olahraga adalah hal yang besar? Jika iya, di sini letak masalahnya.
Ketika kalian menganggap bahwa hal-hal kecil ini adalah hal besar, yang ada malah kalian akan menghindarinya, karena dianggap beban berat oleh otak. Padahal hal-hal kecil ini ibarat fondasi, yang dibutuhkan untuk menaklukkan hal-hal besar. Sama halnya saat naik gunung tadi, yang akhirnya ketika dihadapkan dengan hal besar sebenarnya, di saat menjalankannya jadi terkapar, pingsan, dan pada akhirnya membebani banyak orang di sekitarnya ketika di gunung.
Hal kecil sering sekali diremehkan. Oleh karena itu, mari, mulai menanam hal-hal kecil.
Analogi Gelas Air Terhadap Hal Kecil
Coba deh, kalian pegang gelas yang isinya air bening biasa selama satu menit, tentu akan biasa-biasa aja. Tapi ketika gelas tadi dipegang selama satu jam, di tiap menit beratnya bertambah. Jadi berbeda,, terasa lebih berat, tangan menjadi kaku, padahal beratnya sama.
Hal ini sama dengan hal-hal kecil yang kalian anggap besar. Terakumulasi. Bukan karena beratnya, melainkan karena seberapa lamanya kamu melakukan kegiatannya, sehingga hal-hal kecil mulai terabaikan dan tidak lagi dihiraukan. Langsung maunya ke hal besar, instan, hasil. Ini adalah pola pikir yang buruk, yang justru akan menjadi masalah besar di kemudian hari.
Ketika Hal Kecil Membuatmu Lebih Jauh
Masih sama, ini bukan tentang olahraga, hanya analogi. Gue ketika pertama kali berolahraga, entah kenapa cenderung memilih untuk mengangkat beban yang lebih berat, alhasil, gerakannya ngga full range.
Tapi seiring berjalannya waktu, gue melihat "hal kecil" yang belum pernah gue sadari pada saat itu justru berdampak sangat besar, bahwa ternyata beban yang lebih kecil (ringan) justru lebih efektif daripada beban yang berat, yang keliatannya akan membuat hasil menjadi lebih terlihat.
Namun ternyata, keinginan untuk cepat bisa dengan hal yang keliatannya besar malah menghasilkan keterpaksaan, yang membuat nyendat di jalan. Justru dampak yang terasa dan bisa membuatmu lebih jauh lagi adalah dengan menanam hal kecil terlebih dulu. Analoginya sama seperti dumbell ringan tadi.
Gue jadi bisa melakukan gerakan yang sama dengan banyak repetisi dan sets, gerakan gue jadi full range, otot gue menerimanya dengan sangat baik, terlebih lagi ini meminimalisir terjadinya cedera karena beban yang gue pakai lebih ringan daripada sebelumnya. Lihat bagaimana dampak menanam hal kecil bisa membuatmu lebih jauh lagi dalam kehidupan.
Merubah Hal Besar Menjadi Hal Kecil
Kadang kita lupa bahwa di setiap harinya, kita belajar selama 5 menit itu jauh lebih efektif daripada belajar langsung selama 16 jam, bahkan sebelum ujian, yang dimulainya besok hari. Apalagi ketika 5 menitnya dipisah, dan dibagi lagi, contohnya 5 menit di pagi hari, 5 menit siang, sore, malam.
Mau lebih efektif? Tinggal tambah aja durasinya menjadi 30 menit di tiap waktunya, ini berlaku untuk kegiatan apa pun. Karena akumulasinya akan jauh lebih rapih, tertata, efektif dan punya dampak yang lebih besar nantinya.
Hal yang keliatannya besar, ketika dipecah menjadi hal kecil, somehow akan menjadi lebih mudah. Dan pola pikir kita menjadi terbiasa, dan akhirnya benar-benar merubah hal besar yang ternyata itu adalah kumpulan hal kecil.
Hal ini bisa diterapkan ketika kalian bertemu dengan masalah-masalah hidup yang biasa dijumpai di setiap harinya. Ini tentang bagaimana kita memecah hal-hal besar menjadi butiran-butiran kecil, sehingga hal yang kita anggap besar dan berat sebenarnya hanyalah akumulasi dari hal-hal kecil yang kita perbuat.
Ini menghindari pola pikir instan yang sering sekali terjadi di sekitar kita. Padahal nggak ada yang benar-benar instan di dunia. Semua hal perlu proses, bahkan yang instan sekali pun.
Ketika Hal Kecil Menjadi Besar
Segala sesuatu yang besar dan berat menjadi lebih kecil dan ringan bukan? Dan tentunya jauh lebih efektif jika dilakukan seperti ini, kegiatan yang kita anggap besar dan berat ternyata bisa menjadi fun dan enjoyable meskipun termasuk pekerjaan yang berat sekali pun. Yang mana secara tidak sadar, ini merubah hal kecil menjadi besar.
Penyebabnya
Jadi, kembali ke pertanyaan awal, penyebab orang malas melakukan kegiatan kecil seperti olahraga adalah karena di pikiran mereka, olahraga ini termasuk kegiatan yang besar. Kesannya capek, berkeringat, nanti harus mandi blablabla.. but then again, besar atau kecilnya bukan ditentukan dari kegiatannya, tapi seberapa lama kegiatan tersebut dilakukan, sehingga kegiatannya menjadi ringan dan mudah untuk dilakukan. Akhirnya, kalian akan menganggap ini hal kecil dan biasa saja.
Makanya, gue bingung ketika orang bilang "Aku ngga ada waktu buat olahraga". Just imagine, you have 24 hours dikurangi 8 jam karena tidur, so you have total 16 hours! You only need to find 5 until 30 minutes workout in those 16 hours! Im 100% sure that you can find celah di 16 jam tersebut. Adakan waktunya. Luangkan.
Selalu tekankan dan ingat bahwa di sini kata olahraga adalah hanya contoh dari penanaman hal kecil, ini bisa diganti ke hal lain seperti membaca, menari, menyanyi, menggambar, atau kegaiatan apa pun yang kalian sukai. Yang rasanya berat sekali untuk dilakukan.
Penyederhanaan
Yang paling membuatku bingung adalah kenapa hal kecil seperti olahraga ini seakan-akan hal besar gitu di pikirannya. Kayak olahraga itu harus yang angkat beban berat atau lari berkilo-kilo meter baru bisa disebut olahraga gitu?
Coba perhatikan, namanya aja olahraga, olah-raga (raganya diolah). Yang berarti cukup dengan gerakan seperti push-up, squat atau senam serta gerakan basic pemanasan lainnya itu juga termasuk olahraga. Banyak kok olahraga routine yang bisa dilakukan di rumah aja bahkan tanpa alat apa pun.
Maksudku adalah orang kadang terlalu ngeribetin sesuatunya aja gitu, coba biasakan untuk menyederhanakan dan pecah menjadi hal-hal kecil karena ini akan sangat membantumu melakukan hal-hal yang besar nantinya.
Menyadari Hal Kecil
Ingat tentang pola pikir instan, tadi? Karena orang kebanyakan mengira bahwa hal kecil seperti olahraga ini nggak berdampak, makanya mereka ngga ngelakuin walaupun sadar akan keberadaanya.
Efeknya, ketika betulan melakukan sesuatu yang dianggap besar seperti pergi ke gym, baru ngelakuin selama 1-3 bulan akhirnya keluar karena dikiranya ngga ada hasil. Ini adalah dampak sebenarnya atau hasil ketika kalian tidak memahami hal-hal kecil.
Padahal ini adalah proses penanaman hal kecil itu tadi supaya sadar akan keberadaannya. Karena faktanya, segala sesuatu yang dilakukan secara terus-menerus secara konsisten jelas akan membuahkan hasil, akan ada dampaknya, hanya belum disadari aja.
I don't know when, but someday your body will shape! It has to be man, because you doing it consistantly even tho it just 5-30 minute per day. Same goes by any other activity such as reading, or doing something that you like!
Gue jadi keinget kata-kata ini, bahwa segala sesuatu butuh hal kecil untuk membuka sesuatu yang lebih besar. Contohnya pintu, pintu itu besar, kalo gue dobrak paksa yang ada gue sendiri yang kesakitan. Tapi liat bagaimana benda yang lebih kecil dari pintu seperti kunci bisa membuka pintu dengan sangat mudahnya tanpa paksaan.
Kecil oleh karena itu diabaikan, kecil oleh karena itu tidak diperhatikan, kecil oleh karena itu tidak terlihat, kecil oleh karena itu tidak disadari keberadaannya. Akan tetapi kecil tapi paling berdampak di kehidupan kita, cukup dengan sadar dan mengapresiasi akan keberadaannya, si kecil akan balik mengapresiasi kita dengan hal yang jauh lebih besar di masa depan.