when i climb penanggungan mountain |
Pernah ga sih kalian mikir, kapan terakhir kali kalian ber-imajinasi? well ini adalah salah satu dari sekian banyak keresahan yang gue mau tuangkan ke blog ini. Sebenernya, jujur ini draft udah dari lamaa... banget.
Waktu itu kalo gasalah gue sama temen-temen SD lagi pergi ke Pacet, disana terkenal dengan suhu dingin daerahnya, biasanya tempat ini suka di pake anak sekolahan buat acara LDKS gitu.. kita berhentilah tuh di sebuah tempat makan yaa kaya warung gitu tapi bisa lesehan, nah disana karena gue ga makan (udah makan ceritanya dari rumah) gue inget banget cuma pesen Sprite doang karena sambil nunggu temen-temen gue makan, jadi deh gue menyibukkan diri dengan merangkai kata. Ngetik di HP gitu pake note dan topiknya ya ini "Imajinasi"
Topik imajinasi ini juga di trigger oleh series Anne with an E yang mana character utamanya sangat suka untuk berimajinasi dan saking kuatnya imajinasi dia, dunia dia berubah dari yang tadinya murung (sebagai anak panti asuhan) menjadi lebih ceria karena imajinasinya, dia juga sering di bully karena anne suka membaca dan talk a lot. Ini adalah series yang sangat gue favoritkan sejak lama karena feels classic dan betapa relatenya film ini terhadap diri gue.
____
Imajinasi : khayalan, daya pikir, angan-angan
Oh ya balik lagi ke pertanyaan, kapan terakhir kali kalian berimajinasi? mungkin terakhir kali sewaktu kalian kecil? atau udah lupa? lupa bagaimana caranya berimajinasi!? well.. itu mengerikan sih.
Karena gue sendiri ada di ranah kreatif atau segala hal yang berhubungan dengan seni, hal ini selalu mengingatkan gue untuk constantly berimajinasi dan bermain dengan perasaan sehingga apa yang gue tuangkan selalu mempunya emotion dan makna di dalamnya. Gue selalu menerapkan imajinasi atau daya angan pada karya foto gue. Alhasil foto gue selalu manghasilkan makna dibaliknya. Imajinasi tanpa sadar menghidupkan makna pada sebuah foto.
Inget konteks imajinasi disini bukan "menghalu" kata halusinasi dan imajinasi adalah dua hal yang berbeda.
- halusinasi/ha·lu·si·na·si/ pengalaman indra tanpa adanya perangsang pada alat indra yang bersangkutan, misalnya mendengar suara tanpa adanya sumber suara tersebut.
- imajinasi/ima·ji·na·si/ daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang.
Paham kan bedanya dimana? yang satu ada karena realitas dan yang satu tidak.
Konteks yang mau gue tekankan adalah bagaimana caranya imajinasi bisa nge-boost realitas kita dengan "caranya". Selalu ingat bahwa Imajinasi ada, karena adanya realitas seperti halnya cahaya yang ada dan bisa kita sadari karena adanya kegelapan. Mereka ada untuk saling menyadarkan bahwa mereka ada. Semuanya balik lagi bahwa segala hal yang berlebihan itu selalunya tidak baik.
____
You know what? honestly gue ngerasa bahwa orang sudah lupa bagaimana caranya berimajinasi. padahal berimajinasi adalah salah satu hal dasar yang sering sekali kita lakukan sewaktu kita kecil. Seakan akan semua hal bisa kita raih ketika kita sedang mengimajinasikannya, nah ini dia yang ingin gue tekankan.
Point ketika kita berimajinasi adalah kita bisa merasakan bahwa hal tersebut itu sangat nyata seakan masuk ke dunia yang mana apapun bisa terwujud.
Sewaktu kecil kita berani untuk berimajinasi lebih dari apapun dan tidak takut sedikitpun akan hal yang kita inginkan. Saat berimajinasi kita bahkan memperagakan seolah-olah hal itu sedang terjadi, dan memang nyata. Kita sedang merasakannya.. "ingin terbang! *whoosh.." Imajinasi ada untuk menguatkan realitas.
Karena semakin beranjak dewasanya kita, kita sudah jarang untuk berimajinasi lagi dan bahkan sudah lupa bagaimana caranya berimajinasi. Yang akhirnya ini mengarah pada mimpi-mimpi kita sewaktu kecil.. mereka hilang secara perlahan. Kita sudah lagi ga percaya sama mimpi kita, kita udah gapercaya lagi bahwa apa yang kita bayangkan akan menjadi kenyataan. Dengan tidak adanya imajinasi, angan yang sudah dibangun sejak kita kecil perlahan seperti digrogoti dan akhirnya lenyap...
____
Coba deh bayangin, gimana caranya kita bisa mencapai atau memiliki suatu hal ketika kita saja bahkan tidak bisa untuk membayangkannya, membayangkan bahwa kita sedang memiliki atau mencapai hal tersebut? its literally doesnt make sense for me.
Gue selalu membayangkan bahwa diri gue sedang berada di negara a,b,c dan seterusnya.. oleh karena itu gue selalu ngga ada sama sekali ke-khawatiran bahwa hal ini tidak akan tercapai. Deep in my mind it is always me that has been to negara a, b, c dan jelas akan tercapai selama gue hidup, karena sekali lagi imajinasilah yang menguatkan realitas. Karena hal ini begitu sangat nyata. Saking nyatanya realitas gue selalu menginginkan bahwa hal ini akan terjadi.
____
Imajinasi menumbuhkan lagi kepercayaan diri. Semakin kuat kita berimajinasi akan suatu hal maka itu pertanda bahwa kalian percaya bahwa hal tersebut akan menjadi nyata. Karena pada dasarnya untuk bisa berani berangan adalah salah satu langkah kecil untuk bisa mengubah imajinasi menjadi realitas.